Rabu, 10 Februari 2010

kupu-kupu..

Kupu-kupu di kuncup bunga ..
Kita bisa bersabar menanti datangnya embun di esok hari
Namun, bila malam tak kunjung tiba ..
Kapan pagi kan segera merekah ?

Namun,
Mimpiku tertahan di penghujung malam
Padahal tak ingin kusudahi episodenya ..
Saat kau sibak kabut sunyi malam ..
Kembali kupilin sepi dalam sendiri ..

Senyapku digulung rindu,
Pada kekasih yang senantiasa kurindu,
Walau sebenarnya IA tak dimana,
Tak ada jarak, dalam dimensi waktu dan tempat ..
Dia ada,
Kubawa dalam tiap endusan nafasku..
Kusimpan dalam tiap aliran darahku .. ..
Kutulis namaNYA dalam tiap bait puisiku.
Kusenandungkan lagu rindu
pada tiap bait dendangku mengingatNYA..

Allah..Allah ..Allah..
KAU …aku … DIKAU … diriku ..
Dermaga rinduku.
Labuhan Cintaku,
Muara hasratku ..
ALLAH
ALLAH
ALLAH
daku lenyap dalam DIKAU.

Sabtu, 24 Oktober 2009

surat bunda



(surat terbuka buat jejaka-jejaka kecilku, yang tengah berjuang mencari jati diri .. …)
sayang ..
ada rindu yang sesak menyeruak, mengaduk-aduk isi rasa kalbu bunda …
berat dan teramat berat, namun harus bunda simpan dalam-dalam rindu ini padamu anakku ..
harusnya malam ini kau ada dalam peluk hangat bunda, sambil tangan bunda mengelus ujung keningmu tuk menghantarkan lelapmu, sembari  mulut bunda berdendang lirih, atau membisik dongeng kesukaanmu …
namun kini, malam-malam bunda.. lewat dalam sepi. Tak bunda dengar lagi celoteh riangmu yang bercerita tentang kawan-kawanmu di sekolah. juga, tentang sepeda kesayanganmu, tentang baju kotormu darimana kau dapatkan …. Ahh.. malam-malam bunda menjadi demikian redup,
tapi sayang … ada kekuatan dahsyat yang membuat bunda bisa tegar dan bertahan dalam kesepian ini, karena bunda masih memiliki keyakinan dan setumpuk harapan.
Sayang, kau tahu mengapa bunda membawamu kesana ?
Bunda memilihkan istana baru buatmu sayang, istana yang inshaAllah kan menjadi taman hunian yang tak kalah indahnya dibanding gubug sederhana kita. Demi sebuah asa yang luhur, bunda rela berkawan sunyi, berteman sepi dalam hari-hari bunda yang terasa panjang…
Sayang ..
Dalam istana barumu, kau akan belajar banyak tentang hakekat hidup, tentang kesejatian yang sekarang sama sekali belum bisa kau fahami, dan tak kau mengerti.
Barangkali kau masih berfikir, bunda menjauhkanmu dari semua yang kamu sayangi… sama sekali tidak sayang. Berat memang, bila mengingat itu, rasanya bunda tak sanggup, namun Allah maha mengetahui segala niyat baik yang tersimpan dalam lubuk terdalam .. kasih bunda tak dapat diukur dengan panjangnya jalan terlewati.. tak mungkin di samakan dengan tingginya gunung yang mampu didaki, atau luasnya samudera yang mampu terarungi… cinta bunda tanpa batas, tanpa jarak dan tak terhalang oleh waktu … abadi, mengkristal. Cinta bunda adalah sumber kehidupan sebagaimana darah dan air yang mengaliri tubuh.
Sayang …
Hidup kedepan tentu akan semakin berat dan rumit, tantangan yang kan kalian jumpai kelak,  akan makin terjal dan berliku … sementara, waktu tak selamanya bisa kompromi menyatukan kita dalam kebersamaan .. takdir tak akan memberi kita banyak pilihan, selain  hanya tunduk pada kehendakNYA …
Disaat kelak bunda tak bisa selamanya menuntun langkahmu, menggandengmu tuk susuri tapak kehidupanmu, maka bunda tak akan mencemaskanmu lagi, tak bimbang melepaskan mu meniti  alur demi alur masa depanmu.. karena kau telah memiliki tapak kaki yang kuat dan kokoh tuk melangkah, kau telah membawa bekal yang cukup dalam kembara kehidupan masa depanmu,  kau memiliki kompas yang akan menjadi penunjuk arahmu agar tak tersesat dalam perjalanmu yang belum pasti dimana arah kau akhiri …
kompasmu akan menjadi penuntun bahwa kau berjalan pada tujuan yang jelas, walaupun tak kau mengerti dimana kan kau sudahi kembaramu nanti …
Sayang ..
Besar harapan bunda padamu, yang kini masih tersimpan dalam impian ..
Namun mimpi itu tak akan membuat silau mata hati bunda oleh gemerlapnya dunia..asa terbesar bunda padamu bukan harus menjadi apa atau siapa kau kelak,  sayang ….
Karena bunda tak ingin memaksa apa yang tak bisa kau lakukan, bunda tak akan berharap apa yang bukan menjadi bagian kita …
Kalian kelak,  bebas menjadi apa yang kalian inginkan sayang… karena mimpi bunda hanya satu, menyatu menjadi sebuah asa dan membeku dalam doa… kalian menjadi manusia yang mengerti .
Mengerti bahwa hidup ini bukan segalanya, mengerti bahwa dunia bukan tujuan akhir kita, mengerti bahwa kau bukan ada dengan sendirinya,
mengerti bahwa hidup ini harus berarti,
mengerti bahwa ada hidup yang lebih abadi, mengerti dimana tempat kelak kau akan kembali, mengerti ….ya..itulah sayang yang bunda harap dari mimpi dan asa bunda, menjadi manusia yang ‘mengerti’.
Oleh karenanya sayang, untuk memahami satu kata ‘mengerti’ itu ada banyak pengorbanan yang harus kita ikhlaskan…
Ikhlas bahwa bunda harus melepasmu jauh dari tatapan mata bunda, walau sebetulnya mata hati bunda jauh lebih tajam mengawasimu dalam munajat panjang dimalam-malam sepi bunda ..
Ikhlas menekan segala gejolak rasa rindu yang tak tertahankan, ikhlas dalam total kepasrahan pada sang maha menjaga, karena bunda yakin, Allah akan menjagamu jauh lebih hangat, jauh lebih teliti, jauh lebih sempurna dari yang mampu bunda lakukan 
Sayang ….
Andai waktu bisa diputar kembali mengulang apa yang telah lewat, mungkin bunda akan menjagamu  dalam kehangatan peluk bunda sendiri..layaknya anak-anak sebayamu yang masih bermanja dalam gendongan bunda mereka.
Namun sayang, kau barangkali belum cukup mengerti mengapa bunda melakukan ini, waktu akan menjawab tanya yang tak sempat kau bahasakan …
Pada saatnya nanti, kau akan memahami. Allah telah menulis sedemikian rapi lembar demi lembar episode dari  qodlo dan qodar kita ..
Sekarang ini kau sedang meniti jalan ilmu kesana, tuk bisa menemukan jawabnya, dan pada akhirnya nanti kan  sampai pada titik ‘mengerti’. Dengan satu bekal kata mengerti itulah anakku, kau akan bisa membuka jalan-jalan lain yang masih tertutup, sebab kau telah menemukan kuncinya tuk memasuki jalan yang akan menghantarkanmu pada kesejatian ….
Sayang … saat bunda toreh kata demi kata ini, tak henti airmata bunda menetes.. bukan oleh rasa sesal, bukan oleh rasa amarah, bukan oleh rasa kebencian pada sesuatu yang telah bunda lupakan untuk berlalu  ..
Tapi, tiap tetes airmata bunda adalah cinta dan kasih padamu sayangku ..bahkan tak ingin bunda menyekanya, karenanya bunda biarkan terus menetes, sebagaimana cinta dan kasih bunda padamu, yang terus mengalir, ibarat air sungai yang  terus mengalir, mencari muaranya, yaitu cinta pada dzat yang menumbuhkan rasa cinta ..
Sayang …
Pada saat kelak kau memahami bait demi bait kalimat bunda ini, bunda hanya berharap satu pinta, temukan jalan ‘pulang’mu yang sejati.

Ya Allah ..
Dzat yang menjadi sumber dari segala cinta, ikhlaskan amalku agar cahayanya bisa dirasakan dan menyinari kalbu anakku ..
Ya Allah …
Dzat yang memberi kekuatan, keteguhan dan maha menjaga,  padaMu aku pasrahkan jejaka kecilku dalam perlindungan dan penjagaanMU yang sempurna ..
Luruskanlah niyatku,
Kuatkanlah hatiku,
Obatilah kesedihanku,
Berikanlah harapan padaku, agar hidupku penuh keberkahan dan ampunanMU.
Ya Allah …
Aku hanya punya satu tekad dan selaksa harapan,
Agar aku bisa terus hidup dalam ridla dan maghfirahMU semata.
Ridloilah ya Allah …amiin.


Semarang, 20 okt 2009, 02.34

Sabtu, 10 Oktober 2009

my beloved son's action


pelajaran pertama dipagi nan indah :

pagi jam 9 ada undangan rapat, segala sesuatunya telah disiapkan dengan matang, beberes rumah juga telah usai.
waktu mau manasin motor, gak biasanya..tiba2 motor ngambek alias gak mau hidup..
gak biasanya ne motor ngambek begini, 'gumamku dalam hati. sebab dialah yang selama ini begitu setia menemaniku kemana aku pergi. dengan lagak pura-pura faham mesin, ku teliti setiap kabel yg ada, mencoba membuka-buka apa yang memang tak kumengerti.. tapi karena tak melakukan tindakan apapun, maka motor tetap saja ngambek..terpaksa deh, meluncur rapat dengan diantar pak taksi. Namun sepulang rapat, rasa penasaran makin menjadi, ada apa gerangan dengan motor ini, kemarin baik-baik saja, lalu teringatlah daku, bahwa tadi pagi Naja ku sayang mengambil kontak dan menghidupkan mesin, dan pikiranku segera jalan, bahwa aku yakin, tidak hanya menghidupkan mesin pastinya, ada tindakan lain yang pasti dilakukan Naja, sebab sangat hapal aku akan kebiasaan-kebiasaan dia, kinestetiknya yang sangat dominan, pasti mendorongnya tuk melakukan lebih dari sekedar menghidupkan mesin motor. maka, pelan2 kudekati dia ..dengan sangat hati-hati dan tidak tampak mengintrogasi, kutanyakan, kenapa motor ibu jadi begini enak ya.. ? apa yang telah Naja lakukan ma motor ibu ? hem... umpan masuk rupanya.. dengan begitu bangga dan bersemangatnya, dia bilang, tadi motor dipanasin, biar ibu tidak repot manasin lagi kalau mau pakai, dan bagai terdengar petir disiang bolong, (walau kaget itu semampu mungkin kusembunyikan) dia bilang, motor ibu juga kuiisi penuh bensinnya .. biar ibu tak beli bensin lagi.. lalu kutanya, dengan apa sayang mengisinya ? dia bilang, ambil air pakai ember dari kamar mandi, trus diisi deh ke tangki, coba sekarang ibu lihat, bensinnya penuh kan ? sambil ditariknya tanganku menuju motor dan melihat indikator bensin pada spedometer...ohhhh my God ..ya Rahman ya Rahiim..... bensin yang kemarin kulihat tinggal 1 strip, sekarang tampak penuh.. entah harus berucap apa aku saat itu, pastinya, aku lalu teringat andai aku marah, tak akan mengembalikan keadaan menjadi seperti semula, air dah terlanjur masuk tangki sampai penuh, dan bila ku marah pula, yang terjadi justru akan mematikan 'brain' yang dia miliki, dan itu akan menjadi sangat fatal dan merugikan... antara alhamdllh dan astaghfirullah ..berkali-kali kuciumi keningnya..
inilah pelajaran berharga yang kuterima hari ini... Naja dengan segala kehalusan rasa, kecerdasan n kemampuannya berusaha mengungkapkan rasa cintanya ma bundanya.. dengan caranya, dia menunjukkan perhatian yang luar biasa ... terimakasih ya Allah semoga senantiasa kau beri aku keluasan sabar bak gurun sahara dan kedalaman pemahaman bak lautan. amin

Jumat, 09 Oktober 2009

jalan c i n t a

Ku titi hari ..

Ku tapak sunyi ..

Ku telan sepi ..

Sendiri dalam bingar tanpa suara ..

Sambil kulantun tembang tanpa nada…

Tanpa kata …

Hampa ..

Kuretas hari dengan asa tak bertepi …

Sebongkah rindu kutitipkan bulan yang mengintip malu .

Dimana cinta ?

Dalam selimut malamkah ia bersembunyi ?

Tanpa jawab ..

Senyap …….

C I n t A …

Aku tak memahami wujudmu ..

Namun ia sesak menyeruak dalam kalbuku

Kunikmati sensasimu dalam malam-malam panjangku ..

Dalam sepiku,

Dalam sunyiku,

Bersama air mataku yang tumpah tak tertahan

karena rinduku padaMu ..

Aku terus mencari dalam kepastianMu ..yang teramat pasti..

Aku luruh dalam sejatiMu ..

Cintamu adalah kepastian

Rindu padaMu adalah kesejatian

Dan aku kan terus mencariMu ..tak kenal waktu .

dalam desahku..dalam rintihku ...

Ya Rabb..ya rahman ..

Adakah tempat untukku dalam bilik cintaMU ?

Ya Allah ya Rahiim ..

Tuntun langkahku dalam meniti jalan Cinta kepadaMU.

Medio, 23 sep ’09 02.3

Selasa, 22 September 2009

anak kunci

Anak kecil

Seorang anak kecil terbiar sendiri,
Ditelan sepi,
Musik-musik kehidupan hingar meliputi
Namun jiwanya kosong,
Dan ia tetap sendiri..

Seorang anak kecil,
Membawa anak kunci,
Dari pintu kehidupan nan sunyi,
Menembus lorong-lorong cinta yang sepi.
Membuka bilik-bilik asa yang hampa …
Dan anak kecil itu terus dan terus mencari sendiri…

Bulan yang ditanya tak tahu dimana bunda,
Bintang-bintangpun tak punya jawab dimana ayah berada..

Dan anak kecil itu terus berjalan sendiri
Menembus sepi dan sunyi seorang diri


Al-faqiir


(ya Allah ya Rabb.. pemilik segala cinta .. jauhkan buah hatiku dari situasi semacam itu, jangan biarkan mereka sendirian membawa ‘anak kunci’ dari kehampaan… Rengkuh mereka dalam kehangatan cintaMU, dekap dan peluk erat mereka dalam RahmatMu)

Sabtu, 22 Agustus 2009

Taman Hati

Kemarau, kering, gersang dan panas adalah sebuah fenomena alam yang siklusnya akan
selalu datang pada setiap masa.
Betapa manusia banyak direpotkan oleh datangnya musim itu. Akibat buruk yang ditimbulkanpun membuat manusia kalang kabut menanggungnya. Sumber-sumber mata air mengering, tumbuh-tumbuhan panas meranggas, tanah tempat berpijak pecah merekah. Tangis pilu petani menyayat hati, panen yang lama dinanti tak jua bisa dinikmati.
Oleh karenanya, seiring datangnya siklus musim, membuat manusia dengan cerdas mengantisipasi bilamana saat musim tertentu tiba. Bila datang musim hujan, padi ditanam melimpah, lumbung-lumbung padi penuh terisi. Air ditampung dengan segala daya upaya agar tak sampai dahaga mendera.
Ironinya, ada satu fenomena yang sering luput kita cermati, yaitu kemarau dan tandus pada ‘taman hati’. Padahal akibat yang ditimbulkan jauh lebih dahsyat. Tandusnya hati tentu akan melemahkan akar-akar kejujuran, menggugurkan helai demi helai daun-daun keikhlasan dan melayukan bunga-bunga kesabaran dan bahkan dapat mematikan rasa ‘khauf’ pada Illahi.
Panas dan keringnya ‘taman hati’ dengan mudah menyulut api ujub, riya dan takabur. Kobarannya akan mudah merembet dan melalap segala amalan yang ada.
Hati yang mengalami kemarau tentu akan menjadi tandus dari rasa cinta (yang sejati tentu hanya miliki Illahi).
Gersangnya ‘taman hati’ tak pula cepat dicari cara untuk merindangkan kembali, sebab kita sering sibuk mengamati rumput-rumput kering yang ada ditaman tetangga. Dan sebatas menikmati indanya taman rindang milik orang lain. “taman hati” yang kita miliki sering tak rapi terawat, padahal ia sangat butuh sentuhan lembut tangan pemiliknya. Ia menunggu rajin disiram dengan air keimanan, dan dipupuk dengan cinta kasih pada sesama.Dan terus ditanami dengan tunas-tunas kebaikan. Dan sebaik-baik penjaga dan perawat 'taman hati' adalah masing-masing diri dengan pertolongan Allah tentunya.

Ya allah..

Bila 'taman hati'ku kering, beri kesempatan aku merawatnya kembali..

Ampuni daku yang sering lalai menyiangi rumput-rumput liar kemalasan dan kesombongan pengganggu bagi kesuburan pohon-pohon iman ditaman hatiku.

Ya Rabb ya Rahman...

Pemilik seluruh taman, andai aku boleh memiliki taman-Mu,

Izinkan taman Firdaus ada di 'taman hati' ku...


"Hidup adalah sebuah kenyataan, dan mati adalah satu-satunya jalan pulang, maka iman dan taqwa adalah pilihan"


al-faqiir
Relaksasi Jiwa

Sejenak mari kita merenung, kita tundukkan kepala dengan penuh kerendahan hati, kita rehatkan semua sendi dari raga kita akan aktifitas duniawi, Untuk sejenak bersama-sama tafakkur dan merenungi salah satu ayat Allah, diantara ribuan tanda2 kebesaran Allah yang ada. Agar kita semakin menyadari keberadaan diri kita yang bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya dibanding kebesaranNya.
Untaian kata ini, sebetulnya adalah sebuah nasehat untuk diri saya, suatu usaha intropeksi dan peringatan yang begitu saya sadari, berlumur banyak dosa dan kekhilafan. Semoga perenungan ini menjadi sebuah relaksasi yang akan membuat sebuah kesadaran dan langkah untuk menuju kebaikan, amin.

Tiada kata puja, patut tercurah, kecuali pada Dzat sang pemilik segala. Dzat yang memimpin seluruh jiwa tunduk dalam aturanNYA. Zat yang merajai alam semesta, dzat yang mampu menggerakkan angin berdesir sepoi memikat, atau mengubahnya menjadi garang menyapu seluruh isi bumi yang ada dan melumatkan menjadi serpih tak bersisa. Dzat dimana seluruh jiwa menghamba, tunduk patuh pada keagnganNYA, kecuali bagi mereka yang ingkar dan lalai dari mana dia berasal dan kemana pula kelak jiwa berpulang.

Yang selalu pula harus kita ingat pada setiap saat kata berucap, adalah sholawat, semoga senantiasa mengalir deras tercurah, pada junjungan kita, Nabi pembawa berita gembira, pemimpin berhati lembut dan berakhlaq qur’any. Penerang dalam gelap nan pekat, pemilik segala syafaat, pada hari dimana tak ada lagi pertolongan kecuali Allah dan RasulNYA semata, yaitu baginda Nabi agung Muhammad S.a.w


Begitu rapinya Allah mengatur waktu bagi kita, alangkah indahnya hidup ini dalam perhitungan Allah. Setiap hari rutin 24 jam. Sejak terbukanya mata setelah sejenak kita dimatikan diwaktu malam. Masa berlalu begitu cepat, terlalu banyak pula yang ingin kita kejar tanpa disadari, banyak pula yang terabaikan.
Saya, atau mungkin kita, sering terlena dibuai oleh banyaknya tawaran kehidupan yang begitu indah menawan.
Dalam kesombongan saya sebagai manusia, saya sering lalai dan mengabaikan akan datangnya suatu masa. Yaitu masa dimana akan datang ‘tamu’ yang hadirnya tak pernah mengetuk pintu, atau menyampaikan dahulu khabar kedatangannya. Tamu yang tak pernah memilih siapa-siapa dahulu yang akan dikunjunginya. Tamu yang mampu memutus jalan kehidupan yang penuh kerlap-kerlip gemerlap, mendadak gelap, sepi dan mencekam. Tamu yang bisa mengubah tawa ceria menjadi tangis pilu menyayat kalbu Dan tamu itu tak lain adalah malaikat Izroil, yang didelegasikan Allah untuk mengakhiri kontrak hidup kita didunia. Dengan perintah Allah, malaikat maut bisa tamatkan cita-cita manusia yang memiliki sejuta impian yang hebat, menjadi kandas tak berbekas hanya dengan maut. Maut pula yang akan menukar manusia dari dunia indahnya, penuh kawan setia, pembantu dan pegawai yang berdedikasi tingg- padanya, menuju ruang sempit, sunyi, gelap dan menakutkan dan semua meninggalkannya sendiri. Dalam penantian penuh cemas akan datangnya munkar dan nakir menjumpai dan menanyakan seluruh amalan.
Oleh karenanya, sebelum kita terlupa, pada hari yang pasti datangnya, juga tamu yang tak bisa kita tolak kehadirannya yaitu ‘maut’ maka sebelum nyawa berakhir dipenghujung kehidupan, marilah kita perbaiki diri.

- Sekiranya kita merasa diri ini jauh dari Allah, mari kita dekati, karena Allah akan membalasnya dengan berlari andai kita hanya mampu berjalan kearah NYA.
- Sekiranya kita merasa diri ini lalai dari Allah, mari kita mulai ingat, karena dengan mengingatlah hati menjadi tenang dan damai, bila kita selalu dirundung gundah dan gulana.
- Sekiranya diri kita merasa kotor dengan dosa dan kekhilafan, mari kita bertaubat, kita basuh dan sucikan diri dengan amalan-amalan kebaikan.
Jangan biarkan Izroil datang mendahului kita yang baru memiliki keinginan, sementara maut datang lebih awal sebelum kita sempat mewujudkannya. Karena tidak ada pertobatan setelah ajal menjelang, segalanya terputus tak bersisa kecuali 3 perkara yang kita pernah punya, amal/sodaqoh kita, ilmu yang bermanfaat yang diamalkannya serta doa anak sholeh kita.


Barangkali waktu kita tidak banyak, walau kita harus optimis memohon pada sang pemilik jiwa, Allah azza wajalla agar kesempatan kita didunia ini ditambah, usia kita dipanjangkan, sehingga kita bisa mengukirnya dengan pahatan-pahatan amal saleh dan kebaikan.

Kesempatan yang ada ini, mari kita gunakan untuk melakukan upaya penyembuhan manakala hati kita ada yang sakit.
Sebagaimana kita selalu mengupayakan kesembuhan, saat fisik kita mengalamai gangguan penyakit. Kemana pun tempat kita datangi, berapa banyak uang keluar, kita tak peduli, demi obat dan kesembuhan diri. Padahal penyakit fisik hanya memberi efek dan pengaruh pada orang itu saja atau 1 orang saja, atau kalaupun menular hanya pada segelintir orang. Sementara penyakit hati, begitu mudah menular dan menjalar bagai endemi, yang bisa melumpuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan, baik keluarga, masyarakat bahkan bangsa. Ketaatan pada Allah ta’ala merupakan satu-satunya tindakan pencegahan, untuk menjaga kesehatan hati kita, insyaallah.

Mari kita persembahkan sisa umur dan hidup kita untuk segala yang terbaik menurut Allah. Sedang untuk itu hanya butuh satu tekad dan sejumlah sikap istiqomah. Sebab intisari dari kedua hal itu akan membuahkan hasil yang terbaik untuk dunia dan akhira..


Kematian adalah sebuah kenyataan yang tak seorangpun bisa mengelaknya atau menghalangi datangnya, serta tak ada cara apapun untuk menghindar dan melewatinya.
Karena dalam firmanNYA dalam surat Al-anbiyaa 34-35 Allah tegas mengatakan :
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad) maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal ?
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada KAMI lah kamu dikembalikan”

Tak seorangpun tahu, dimanapun tempat kembalinya yang abadi. Adakah syurga nan elok mempesona atau neraka yang panasnya tak ada perumpamaan yang bisa untuk menyamakannya.
Hidup didunia ini, sangat fana dan sementara, maka tidak semestinya kita pertaruhkan seluruh jiwa raga kita untuk mereguk kesenangannya, sebab pasti segalanya akan berakhir.
Ya Allah,
Yang maha pengampun, kami datang padamu dengan setulus permohonan dan sesungguh-sungguhnya permintaan, kami ingin hidup kami berubah, gantikan segala keburukan menjadi kebaikan dalam pandanganMU.

Ya Allah,
Panjangkan umur kami dengan kemanfaatan, dan jadikan jalan yang kami lalui adalah jalan jihad penuh ridloMU,

Ya Allah, ampuni ibu, bapak kami atas segala dosa-dosa kami dan selamatkan dari panasnya api neraka dan sayangi keduanya, sebagaimana keduanya menyayangi kami disaat kami belia.

Ya Allah, bila tiba saatnya kau sudahi kesempatan kami menatap dunia dan kehidupan, ambilah nyawa kami dengan khusnul khotimah.

Ya Allah,
Terimalah munajat kami, walau kami penuh dosa tak berbilang, namun pada siapa kami meminta ampunan, kecuali kau zat yang maha menerima taubat,

Rabbanaa laa tujigh quluubanaa ba’da id hadaitanaa wahamilnaa min ladunka rahmatan.

Maaf atas segala khilaf, dan terpelesetnya lidah, semata apa yang saya sampaikan adalah sebuah koreksi diri, peringatan diri, semoga langkah kedepan jauh lebih indah dimata ALLAH, amin.

Al-Faqiir
Z.Trihastuti